Welcome to my blog, hope you enjoy reading
RSS

Pages

Selasa, 23 September 2014

PANCA SEMBAH


MANTRA PANCA SEMBAH (KRAMANING SEMBAH)       

Kramaning Sembah 
Sembahyang dilakukan umat untuk memuja Tuhan. Banyak macam sembahyang, ditinjau dari kapan dilakukannya, dengan cara apa, dengan sarana apa dan di mana serta dengan siapa melakukannya. Kemantapan hati dalam melakukan sembahyang, membantu komunikasi yang lancar dan pemuasan rohani yang tiada terhingga. Kemantapan hati itu hanya dapat kita peroleh apabila kita yakin bahwa cara sembahyang kita memang benar adanya, tahu makna yang terkandung dari setiap langkah dan cara.
Berikut ini adalah pedoman sembahyang yang telah ditetapkan oleh Mahasabha Parisada Hindu Dharma ke VI.
Persiapan sembahyang 
Persiapan sembahyang meliputi persiapan lahir dan persiapan batin. Persiapan lahir meliputi sikap duduk yang baik, pengaturan nafas dan sikap tangan. Termasuk dalam persiapan lahir pula ialah sarana penunjang sembahyang seperti pakaian, bunga dan dupa sedangkan persiapan batin ialah ketenangan dan kesucian pikiran. Langkah-langkah persiapan dan sarana-sarana sembahyang adalah sebagai berikut:
1. Persiapan sembahyang meliputi persiapan lahir dan persiapan batin. Persiapan lahir meliputi sikap duduk yang baik, pengaturan nafas dan sikap tangan. Demikian pula persiapan sarana penunjang sembahyang seperti pakaian, bunga dan dupa sedangkan persiapan batin ialah ketenangan dan kesucian pikiran. Langkah-langkah persiapan dan sarana-sarana sembahyang adalah sebagai berikut: 
a)     Asuci laksana 
Pertama-tama orang membersihkan badan dengan mandi. Kebersihan badan dan kesejukan lahir mempengaruhi ketenangan hati 
b)     Pakaian 
Pakaian waktu sembahyang supaya diusahakan pakaian yang bersih serta tidak mengganggu ketenangan pikiran. Pakaian yang ketat atau longgar, warna yang menyolok hendaknya dihindari. Pakaian harus disesuaikan dengan dresta setempat, supaya tidak menarik perhatian orang. 
c)     Bunga dan kewangen 
Bunga dan kawangen adalah lambang kesucian, supaya diusahakan bunga yang segar, bersih dan harum. Jika dalam persembahyangan tidak ada kawangen dapat diganti dengan bunga. 
d)     Dupa
Apinya dupa adalah simbul Sang Hyang Agni, saksi dan pengantar sembah kita kepada Sang Hyang Widhi. Setiap yadnya dan pemujaan tidak luput dari penggunaan api. Hendaknya dupa ditaruh sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan teman-teman kita di sekitar kita. Selesai persembahyangan sebaiknya dupa dipadamkan dan dibuang. 
e)     Tempat Duduk 
Tempat duduk hendaknya diusahakan tempat duduk yang tidak mengganggu ketenangan untuk sembahyang. Arah duduk ialah menghadap pelinggih. Setelah persembahyangan selesai usahakan berdiri dengan rapi dan sopan sehingga tidak mengganggu orang yang masih duduk sembahyang. Jika mungkin agar mempergunakan alas duduk seperti tikar dan sebagainya 
f)      Sikap duduk 
Sikap duduk dapat dipilih sesuai dengan tempat dan keadaan serta tidak mengganggu ketenangan hati. Sikap duduk yang baik untuk pria ialah sikap padmasana yaitu sikap duduk bersila dan badan tegak lurus. Sikap duduk bagi wanita ialah sikap bajrasana yaitu sikap duduk bersimpuh dengan dua tumit kaki diduduki. Dengan sikap ini badan menjadi tegak lurus. Kedua sikap ini sangat baik untuk menenangkan pikiran. 
g)     Sikap tangan 
Sikap tangan yang baik pada waktu sembahyang ialah cakup ing kara kalih yaitu kedua telapak tangan dikatupkan diletakkan di depan ubun-ubun. Bunga atau kawangen dijepit pada ujung jari.
Urutan-urutan sembah 
Urutan-urutan sembah baik pada waktu sembahyang sendiri ataupun sembahyang bersama yang dipimpin oleh Sulinggih atau seorang Pemangku adalah seperti berikut ini:
Urutan-urutan sembah baik pada waktu sembahyang sendiri ataupun sembahyang bersama yang dipimpin oleh Sulinggih atau seorang Pemangku adalah seperti di bawah ini: 

Sembah puyung (tanpa sarana) :
Om àtmà tattvàtmà sùddha màm svàha

Sembah dengan sarana bunga putih ditujukan kehadapan Hyang Widhi dalam wujud sebagai Siwa Raditya (Sang Hyang Aditya) :
Om Aditya syà param jyoti
rakta tejo namo’stute
sveta pankaja madhyastha
bhàskaràya namo’stute

Sembah dengan sarana kwangen atau bunga warna-warni ditujukan kehadapan Ista Dewata :
Om nama deva adhisthanàya
sarva vyapi vai sivàya
padmàsana eka pratisthàya
ardhanaresvaryai namo namah

Sembah dengan kwangen atau bunga warna-warni sebagai pemberi anugrah :
Om anugraha manoharam
deva dattà nugrahaka
arcanam sarvà pùjanam
namah sarvà nugrahaka
Deva devi mahàsiddhi
yajñanya nirmalàtmaka
laksmi siddhisca dirghàyuh
nirvighna sukha vrddhisca

Sembah tanpa sarana :
Om Deva suksma paramà acintyà ya nama svàha.
Om Santih, Santih, Santih Om

1.                     Terjemahan I
·      Sembah tangan kosong:
Om, atma atau jiwa dan kebenaran, bersihkanlah diri hamba

·     Sembah dengan bunga putih :
Om, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat, Engkau bersinar merah, hamba memuja-Mu, engkau berada di tengah-tengah teratai putih, hormat pada-Mu pembuat sinar

·      Sembah dengan menggunakan kwangen/bunga warna-warni :
Om, kepada Dewa  yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Siwa yang sesungguhnyalah berada dimana-mana, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai sebagai satu tempat, kepada Ardhanareswari hamba menghormat

·      Sembah dengan menggunakan kwangen/bunga warna-warni sebagai pemberi anugrah:
Om, engkau yang menarik hati, pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewa, pujaan semua pujaan, hormat pada-Mu, pemberi semua anugrah,
Om, kemahasidhian Dewa dan Dewi, berwujud yadnya, pribadi suci, kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan

·      Sembah tanpa sarana :
Om, hormat dan terima kasih pada-Mu yang tak terpikirkan yang maha tinggi dan maha gaib

Om Damai, Damai, Damai Om

Sumber :      Wenten, I Made. 1996. Doa Utama Sehari-Hari Agama Hindu. Singaraja: Toko Buku Indra Jaya
Pasek Swastika, Drs. I Ketut. 2008. Puja Tri Sandhya Panca Sembah Arti dan Makna Bunga, Api, Air, Kwangen, Canangsari. Denpasar : CV. Kayumas Agung 

2.                     Terjemahan II
·      Sembah puyung :
Hyang Widhi yang merupakan atma dari paramatma, sucikanlah dan tenangkanlah hamba

·      Sembah kehadapan Sang Hyang Widhi, Bhatara Surya atau Surya Raditya :
Hyang Widhi Wasa, hamba memuja engkau dalam perwujudan sinar bagaikan surya, yang paling bersinar diantara yang bersinar, merah cemerlang berkilauan cahayamu. Engkau bersemayam di tengah-tengah bagaikan teratai putih. Engkaulah baskara sumber cahaya yang maha suci

·      Sembah kehadapan Ida Bhatara Ista Dewata :

Hyang Widhi, hamba memuja-Mu sebagai dewa sumber sinar yang bersingasana paling utama, hamba memujamu sebagai Siwa penguasa semua makhluk, hamba memuja-Mu sebagai satu-satunya penegak segala yang bersemayam di padmasana. Hamba memuja-Mu sebagai Siwa Raditya dan juga sebagai Ardanareswari

·      Sembah kehadapan Sang Hyang Widhi sebagai pemberi anugerah :
Tuhan, Engkau yang menarik hati, pemberi anugrah, pemberian para Dewa, kami memuja semuanya dan hormat kepada semua pemberi anugrah.
·      Sembah puyung :
Bertambah dalam usia, dalam kemasyuran, kepandaian, kegembiraan, dalam Dharma dan keturunan, tujuh kebahagiaan semoga menjadi bagianmu

Sumber :  Pasek Gunawan, I Ketut. 2013. Veda 3 (Pujastawa). Singaraja : TP
                Wiratmadja, IG.K.Adia. 2002. Nitya karma Puja. Denpasar : CV Kayumas Agung

3.                     Terjemahan III
·      Sembah puyung
Oh keseluruhan yang lengkap, atma, atmanya kehidupan ini bersihkan dan sucikan diri hamba.

·      Menyembah Sang Hyang Widhi sebagai Sang Hyang Aditya
Oh keseluruhan yang lengkap, sinar Surya yang maha hebat, hormat padaMU, yang berada ditengah-tengah teratai putih, hormatku padaMU wahai pembuat sinar.

·      Menyembah Sang Hyang Widhi sebagai Istadevata pada hari dan tempat persembahyangan
Oh keseluruhan yang lengkap, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Hyang Siwa yang sesungguhnya berada dimana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai, hamba memuja-MU.

·      Menyembah Sang Hyang Widhi sebagai pemberi anugrah
Oh keseluruhan yang lengkap dan sempurna, yang memberikan anugrah dan menarik hati, anugrah dari dewata yang agung puja semua pujaan. Hormat padaMU wahai pemberi anugrah. Dewa dan dewi yang selalu berhasil, berbadan yadnya, suci, panjang umur, dan bahagia tanpa halangan.

·      Sembah puyung
Oh keseluruhan yang lengkap dan sempurna, hormat kepada-Mu wahai dewata yang maha gaib dn tak terlukiskan

0 komentar:

Posting Komentar

DRAFT KU